Museum Siti Hinggil Pagelaran Karaton Ngayogyakarta
Kuliah saat itu berakhir pada pukul 12.40. Saya dan 3 teman saya bergegas menuju museum, tujuan kita langsung menuju Museum Siti Hinggil Pagelaran Karaton Ngayogyakarta. Sebuah museum yang terdapat di Keraton Kasultanan Yogyakarta. Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit dari UGM.
Sesampainya di sana kami langsung menuju loket untuk membeli tiket seharga Rp.4000 per orang, dan untuk biaya fotografi sebesar Rp.2000,. Setelah membayar kita langsung masuk ke area Keraton dan langsung menuju ruangan museum. Di sana terdapat beberapa keris dan kuluk (semacam mahkota yang dipakai Sultan). Setelah itu kita menuju ruangan berikutnya, di sana terdapat satu set gamelan dan ada pula sebuah pedati kuno. Sayang sekali kita tidak menemukan kereta kencana yang terpajang di sana. biasanya setiap acara sekatenan ada kereta kencana yang dipajang.
Yang saya suka dari museum ini adalah lokasinya yang terdapat di dalam lingkungan Keraton Kasultanan Yogyakarta.
Museum Dharma Wiratama
Pada pukul 14.00 saya dan teman saya berangkat menuju Museum Dharma Wiratama. Sebuah museum angkatan bersenjata milik TNI AD yang letaknya di daerah Terban, Gondokusuman Yogyakarta. Perjalanan dari UGM memakan waktu sekitar 5 menit.
Sesampainya di sana, kita langsung disuguhi 2 buah tank yang dipajang di depan museum. untuk masuk museum ini kita tidak dipungut biaya sama sekali, tetapi kita wajib melapor dan mengisi daftar hadir yang sudah di siapkan di sebuah pos. selesai mengisi daftar hadir, kita langsung memasuki museum, pertama kita memasuki ruangan Letjen Urip Sumoharjo dan ruangan Panglima Jenderal Sudirman. disitu terdapat sejarah singkat dari kedua pahlawan tersebut. Setelah itu, kita memasuki ruangan inti museum, di sana terdapat beberapa seragam TNI pada masa penjajahan, dan persenjataan perang pada masa penjajahan. ada juga sejarah-sejarah perang, seperti perang palagan Ambarawa, dan perang lainnya. Di sana juga terdapat alat komunikasi pada masa penjajahan seperti radio, telepon kuno, dan ada alat untuk menyiarkan berita asli milik RRI pada masa penjajahan.
Saya tertarik pada museum ini karena semua barang-barang pada masa penjajahan masih tertata rapi, terawat. dan sejarah pahlawan dari Purworejo seperti Letjen Urip Sumoharjo, dan Jenderal Ahmad Yani yang terdapat di museum ini.
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Kamis, 1 Desember 2016
Sore itu, pada pukul 15.00 saya dan teman saya melanjutkan misi untuk mengunjungi museum. kali ini saya mengunjungi Museum Vredeburg Yogyakarta. Sebuah museum yang letaknya di jalan Jenderal A. Yani 6 Yogyakarta yang isinya tentang sejarah dari masa perjuangan sampai dengan masa Orde Baru bangsa Indonesia. Perjalanan dari UGM memakan waktu sekitar 10 menit.
Sesampainya di sana, kami langsung memarkirkan motor dan dikenakan biaya sebesar Rp.2000. setelah itu kami menuju loket untuk membeli tiket masuk. Harga tiket masuk museum sebesar Rp.2000 per orang. setelah membeli tiket, kami langsung memasuki museum. di dalam museum terdapat beberapa ruangan yang berisi diorama-diorama dari masa perjuangan sampai dengan masa Orde Baru. Di setiap diorama ada tombol yang apabila ditekan tombol tersebut akan ada suara yang menceritakan setiap kejadian yang ada pada masa yang ada pada diorama tersebut.
Saya tertarik pada museum ini karena sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari masa Perjuangan sampai masa Orde Baru yang cukup lengkap dan dapat menjadi referensi liburan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar