Senin, 05 Desember 2016

S.A Yasmin (16/399783/SA/18691)

Laporan Pandangan Mata : Museum

                                                                                    ULLEN SENTALU
                Pada hari yang saya lupa tanggalnya, saya, bersama teman-teman yaitu Kafana, Irdha, Bewinda, Nadya, dan Riris memutuskan untuk mengunjungi museum Ullen Sentalu. Ketika sampai di tujuan, kesan pertama saya adalah bangunan depannya mirip dengan Museum Nu Art di Setrasari, Bandung. Ketika masuk di situ ada patung wanita dan laki-laki berukuran besar, dan ada sekelompok ibu-ibu. Ternyata kami serombongan dengan ibu-ibu itu. Ibu-ibu itu sesungguhnya sangatlah berisik. Berisik luar biasa. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dijelaskan oleh tour guide kami karena ibu ibu itu terlalu banyak haha hihi dan berkomentar yang tidak perlu, padahal saya sangat suka sekali sejarah. Museum Ullen Sentalu bercerita tentang kekeratonan dan budaya Jawa. Sangat asyik sekali dan baru untuk saya untuk mengetahui seluk beluk para bangsawan, karena entah mengapa kehidupan para penghuni istana, istana manapun, selalu asyik untuk dipelajari.
Di sana saya begitu “nge-fans” dengan Gusti Nurul yang cantiknya luar biasa. Saya beripikir bagaimana mendapatkan alis yang begitu “on fleek” padahal zaman dahulu untuk menggambar gambar alis belum sepopuler sekarang, yang saya kaget adalah ketika melihat foto bayinya, alis beliau memang sudah begitu. Luar biasa ajaib bagi saya.
Secara keseluruhan, saya senang sekali berkunjung ke museum Ullen Sentalu dan berencana untuk datang lagi sewaktu-waktu. Sayangnya kunjungan saya waktu itu dirusak oleh ibu-ibu berisik.

JOGJA NATIONAL MUSEUM
                Saya begitu penasaran dengan Jogja National Museum, makanya saya pergi ke sana dengan Kafana dan Nadya. Setelah berputar putar mencari pintu masuk, kami tahu bahwa museum ini hanya buka ketika ada event saja. Hari itu tidak ada event.

MUSEUM BENTENG VREDEBURG
                Satu kata : SUKA. Benar-benar suka dengan museum ini. Pengelolaannya menurut saya baik, untuk tiket masuk yang hanya 2.000 ini merupakan situs bersejarah  yang terawat. Sebelumnya saya memang sudah pernah berkunjung ke sini, tapi waktu itu saya masih SMP dan waktu itu hanya ada pameran, jadi saya tidak tahu isi dari museum ini apa.
                Saya sangat suka berkunjung ke sini, karena layaknya sebuah museum, Museum Benteng Vredeburg sangatlah informatif. Senang sekali saya melihat diorama-diorama dan membaca keterangan di bawahnya, merupakan surge bagi saya yang suka sekali dengan sejarah. Ternyata, banyak sekali yang saya tidak tahu dan banyak sekali yang tidak ada di buku sejarah. Museum Benteng Vredeburg juga ada game dan kuisnya, sangat edukatif. Lalu ada wahana, wahana ini berupa diorama seukuran manusia asli dan di situ bercerita tentang situasi peperangan.

                Kesimpulannya, PASTI saya akan datang lagi, karena museum seperti ini harus ada pengunjung seperti saya, yang suka sejarah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar