Laporan Pandangan Mata : Museum
ULLEN SENTALU
Pada
hari yang saya lupa tanggalnya, saya, bersama teman-teman yaitu Kafana, Irdha,
Bewinda, Nadya, dan Riris memutuskan untuk mengunjungi museum Ullen Sentalu.
Ketika sampai di tujuan, kesan pertama saya adalah bangunan depannya mirip
dengan Museum Nu Art di Setrasari, Bandung. Ketika masuk di situ ada patung
wanita dan laki-laki berukuran besar, dan ada sekelompok ibu-ibu. Ternyata kami
serombongan dengan ibu-ibu itu. Ibu-ibu itu sesungguhnya sangatlah berisik.
Berisik luar biasa. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dijelaskan
oleh tour guide kami karena ibu ibu itu terlalu banyak haha hihi dan
berkomentar yang tidak perlu, padahal saya sangat suka sekali sejarah. Museum
Ullen Sentalu bercerita tentang kekeratonan dan budaya Jawa. Sangat asyik
sekali dan baru untuk saya untuk mengetahui seluk beluk para bangsawan, karena
entah mengapa kehidupan para penghuni istana, istana manapun, selalu asyik
untuk dipelajari.
Di sana saya begitu “nge-fans” dengan Gusti Nurul yang
cantiknya luar biasa. Saya beripikir bagaimana mendapatkan alis yang begitu “on fleek” padahal zaman dahulu untuk
menggambar gambar alis belum sepopuler sekarang, yang saya kaget adalah ketika
melihat foto bayinya, alis beliau memang sudah begitu. Luar biasa ajaib bagi
saya.
Secara keseluruhan, saya senang
sekali berkunjung ke museum Ullen Sentalu dan berencana untuk datang lagi
sewaktu-waktu. Sayangnya kunjungan saya waktu itu dirusak oleh ibu-ibu berisik.
JOGJA NATIONAL MUSEUM
Saya
begitu penasaran dengan Jogja National Museum, makanya saya pergi ke sana
dengan Kafana dan Nadya. Setelah berputar putar mencari pintu masuk, kami tahu
bahwa museum ini hanya buka ketika ada event saja. Hari itu tidak ada event.
MUSEUM BENTENG
VREDEBURG
Satu
kata : SUKA. Benar-benar suka dengan museum ini. Pengelolaannya menurut saya
baik, untuk tiket masuk yang hanya 2.000 ini merupakan situs bersejarah yang terawat. Sebelumnya saya memang sudah
pernah berkunjung ke sini, tapi waktu itu saya masih SMP dan waktu itu hanya ada
pameran, jadi saya tidak tahu isi dari museum ini apa.
Saya
sangat suka berkunjung ke sini, karena layaknya sebuah museum, Museum Benteng
Vredeburg sangatlah informatif. Senang sekali saya melihat diorama-diorama dan
membaca keterangan di bawahnya, merupakan surge bagi saya yang suka sekali
dengan sejarah. Ternyata, banyak sekali yang saya tidak tahu dan banyak sekali
yang tidak ada di buku sejarah. Museum Benteng Vredeburg juga ada game dan
kuisnya, sangat edukatif. Lalu ada wahana, wahana ini berupa diorama seukuran
manusia asli dan di situ bercerita tentang situasi peperangan.
Kesimpulannya,
PASTI saya akan datang lagi, karena museum seperti ini harus ada pengunjung
seperti saya, yang suka sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar