Alvia Marata Azmie
16/399771/SA/18679
Museum-museum
di Keraton Yogyakarta
Saya mendapatkan sebuah tugas dari
mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Budaya untuk mengunjungi tiga museum. Saya dan
beberapa teman saya memutuskan untuk bersama-sama pergi ke museum yang sama,
yaitu ke museum-museum yng ada di Keraton Yogyakarta. Kami berangkat ke Keraton
pada tanggal 3 November 2016. Ketika sampai di sana, kami membayar tiket masuk
seharga Rp5000. Namun, karena saya membawa handphone
yang akan saya gunakan untuk memotret, saya harus membayar Rp1000 lagi, sehingga
total yang saya bayarkan adalah Rp6000. Saat kami masuk ke wilayah keraton, di
sana sedang ada pertunjukan gamelan. Kami melihat sebentar pertunjukan itu.
Kemudian kami melanjutkan
perjalanan untuk menuju museum. Akan tetapi sangat disayangkan handphone saya tiba-tiba mati karena
lowbat, sehingga tidak bisa memfoto isi museum. Berikut ini adalah
museum-museum yang kami kunjungi.
1. Museum
Hamengku Buwono IX
Kami memasuki Museum Hamengku Buwono IX melalui
pintu kaca yang berada di antara dinding kaca pada museum itu. Bangunan museum
itu terlihat sangat khas keraton dengan bentuk seperti joglo. Di sana kami
melihat benda-benda yang pernah dipakai oleh Hamengku Buwono IX, seperti
alat-alat kerja, peralatan menulis sultan, dan berbagai penghargaan yang didapat
sultan, seperti bintang jasa. Barang-barang tersebut diletakkan di atas meja.
Di depan barang-barang tersebut terrdapat himbauan agar tidak menyentuh benda
bersejarah itu. Selain dari ruangan tersebut, di ruangan lain terdapat
benda-benda peninggalan sultan, seperti alat-alat makan, pakaian, dan piagam.
2.
Museum Lukisan dan Fotografi
Selain menyimpan
benda-benda bersejarah milik sultan, Keraton Yogyakarta juga memiliki museum yang
berisi lukisan dan foto dari tokoh-tokoh seperti anggota keluarga keraton. Selain
itu, ada juga lukisan Hamengku Buwono XI semasa kanak-kanak, dan juga kerabat-kerabat
sultan. Terdapat pula foto-foto yang menunjukkan potret kehidupan keraton pada
zaman dahulu. Kebanyakan koleksi foto mengenai proses upacara adat dan kerabat
keraton.
3. Museum
Batik
Tujuan
terakhir kami di Keraton Yogyakarta adalah museum batik. Kami memasuki ruangan
yang sangat sepi karena memang sangat dijaga ketenangannya. Di dalam pengunjung
memang tidak diperkenanan membuat keributan. Di dalam ruangan di dekat pintu
terdapat seorang bapak-bapak abdi dalem yang menjaga. Museum batik ini
mempunyai koleksi kain-kain batik keluarga keraton. Di museum ini banyak
terpajang kain batik dengan berbagai motif yang sering digunakan oleh anggota
keluarga keraton. Selain itu, ada pula peralatan batik, seperti kompor, wajan,
canting, bahan pengawet dan pewarna batik, serta anyaman bambu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar