Rabu, 07 Desember 2016

Rismalita Ayu Bahendra Putri (399782)



Kunjungan museum saya lakukan bersama teman-teman sekelas saya dan kakak saya. Karena masalah manajemen waktu saya yang tidak teratur, maka saya memutuskan untuk mengunjungi Kraton Yogyakarta yang sudah terdapat beberapa musum untuk dikunjungi dalam satu waktu. Saya dan teman-teman saya berangkat bersama-sama mengendarai sepeda motor dan saling berboncengan.
Sebelum ini, saya pernah mengunjungi Kraton Yogyakarta sebelumnya. Saya masih ingat ketika dulu saya tidak bisa menangkap apa yang pemandu wisata ujarkan karena saya masih kecil dan hanya senang melihat suatu hal yang baru. Sekarang saya merasa lebih bahagia ketika mengunjungi Kraton, Karena setidaknya saya sebagai orang Yogyakarta bisa mengerti seperti apa isi Kraton sekarang.

Ketika sudah sampai, saya dan teman-teman semua langsung menuju loket. Kami semua langsung membayar biaya masuk sebesar Rp. 5000,00 dan biaya retribusi untuk kamera (termasuk kamera telepon genggam) sebesar Rp. 1000,00. Ketika kami akan memulai kujungan, saya dan teman-teman langsung didampingi oleh seorang pemandu. Pada awalnya saya dan teman-teman menolak untuk dipandu, namun karena saya merasa bosan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, maka saya bersama kakak saya dan Fira berinisiatif untuk meminta lagi pemandu tersebut (pemandunya ibu-ibu) untuk memandu kelompok kecil kami. Lalu perjalanan pun dimulai.

Pertama-tama, rombongan kecil ini, yang terdiri dari saya, kakak saya, dan Fira, dipandu dan dijelaskan tentang Kraton secara garis besar. Seperti bagian-bagian Kraton, silsilahnya, dan bahkan penjelasan tentang pendopo utama yang tidak boleh diinjak hingga tempat tinggal Sultan sekarang. 

Kemudian kami dipandu menuju museum souvenir yang terdiri dari dua ruangan. Setiap ruangan menyimpan berbagai macam souvenir yang berasal dari berbagai macam negara, seperti Cina, Belanda, Jepang, Perancis, dsb. Souvenir-souvenir tersebut berupa kristal, guci kecil, cangkir, teko, dsb. 


                                                                Sovenir dari berbagai negara
Setelah itu, kami dipandu lagi menuju museum Sri Sultan HB IX yang sangat megah menurut saya. Bagunannya yang bertembokkan kaca, tiang dan atap yang berbentuk joglo dan berukiran sulur emas, dsb. Kami disuguhi berbagai macam benda yang dulu berhubungan dengan Sultan dari masa remaja hingga beliau menjadi salah satu orang penting di Indonesia. Dari museum tersebut, yang sangat memikat mata dan pikiran saya adalah sebuah surat yang berbahasa perancis. Saya lupa akan isinya, namun saya memfotonya.
                                                                                 foto tentang berbagai kegiatan Sri Sultan HB IX
                                                                                 foto pakaian Sri Sultan HB IX di Museum HB IX

                                                      stoples cantik dari Museum HB IX
Setelah itu, kami melanjutkan kunjungan di museum cangkir yang terdapat begitu banyak cangkir yang terbuat dari perak, kristal, kaca, dsb. Selain cangkir juga terdapat berbagai macam bentuk sendok yang jadi teman cangkir-cangkir tersebut.


Selesai kunjungan, kami memutuskan untuk menonton pertunjukan tari yang akan segera mulai, sambil menunggu teman-teman yang lain yang berkeliling sendirian.


Untuk tambahan cerita, saya akan menjelaskan beberapa isi museum yang sudah saya kunjungi. Saya pernah mengunjungi MGM (Museum Gunung Merapi). Disana terdapat banyak sekali foto-foto tentang gunung merapi, benda-benda sisa dari bencana meletusnya Gunung Merapi tahun 2010, dan batu-batuan yang terbentuk akibat aktifitas vulkanis. Saya mengunjungi museum tersebut sekitar tahun 2014.Terdapat pula maket Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Gunung Merapi sebagai obyek utamanya
                     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pYJ20f-EjlfvXJn5MqB7DjXhoRPKbFOuJqGWHSOVuQbV3A5sQC4rDvrejmTVJDJadzpd7RpcxOf4cp1_TQJkspqB_tqFFz-2qPh83F4Z3NlIcS1fgQgbdfFGKFOkwnKrwWmd72_m2gGE/s1600/musium+gunung+merapi.jpg

Selain MGM, saya pernah mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, Museum Dirgantara, Museum Jogja Kembali, Museum Sono Budoyo, Gedung Agung (Istana Negara yang berlokasi di Yogyakarta), museum koleksi batu asli candi di daerah Prambanan/Kalasan, dsb. 
                                https://images.detik.com/customthumb/2013/06/13/1025/img_20130613141954_51b9729ac40d9.jpg?w=600
Hal yang saya sukai ketika pergi ke Museum Benteng Vredeburg adalah jajan di coffeshop di Museum tersebut. Indische Koffie terkesan sangat klasik dan nyaman, disana juga terdapat grand piano yang dapat dimainkan oleh pengunjung, dan toko oleh-oleh kecil yang berisi pernak-pernik pakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar