Kunjungan museum saya lakukan bersama
teman-teman sekelas saya dan kakak saya. Karena masalah manajemen waktu saya
yang tidak teratur, maka saya memutuskan untuk mengunjungi Kraton Yogyakarta
yang sudah terdapat beberapa musum untuk dikunjungi dalam satu waktu. Saya dan
teman-teman saya berangkat bersama-sama mengendarai sepeda motor dan saling
berboncengan.
Sebelum ini, saya pernah mengunjungi
Kraton Yogyakarta sebelumnya. Saya masih ingat ketika dulu saya tidak bisa
menangkap apa yang pemandu wisata ujarkan karena saya masih kecil dan hanya
senang melihat suatu hal yang baru. Sekarang saya merasa lebih bahagia ketika
mengunjungi Kraton, Karena setidaknya saya sebagai orang Yogyakarta bisa
mengerti seperti apa isi Kraton sekarang.
Pertama-tama, rombongan kecil ini, yang
terdiri dari saya, kakak saya, dan Fira, dipandu dan dijelaskan tentang Kraton
secara garis besar. Seperti bagian-bagian Kraton, silsilahnya, dan bahkan
penjelasan tentang pendopo utama yang tidak boleh diinjak hingga tempat tinggal
Sultan sekarang.
Kemudian kami dipandu menuju museum
souvenir yang terdiri dari dua ruangan. Setiap ruangan menyimpan berbagai macam
souvenir yang berasal dari berbagai macam negara, seperti Cina, Belanda,
Jepang, Perancis, dsb. Souvenir-souvenir tersebut berupa kristal, guci kecil,
cangkir, teko, dsb.
Sovenir dari berbagai negara
Setelah itu, kami dipandu lagi menuju
museum Sri Sultan HB IX yang sangat megah menurut saya. Bagunannya yang
bertembokkan kaca, tiang dan atap yang berbentuk joglo dan berukiran sulur
emas, dsb. Kami disuguhi berbagai macam benda yang dulu berhubungan dengan
Sultan dari masa remaja hingga beliau menjadi salah satu orang penting di
Indonesia. Dari museum tersebut, yang sangat memikat mata dan pikiran saya
adalah sebuah surat yang berbahasa perancis. Saya lupa akan isinya, namun saya
memfotonya.
foto tentang berbagai kegiatan Sri Sultan HB IXfoto pakaian Sri Sultan HB IX di Museum HB IX
stoples cantik dari Museum HB IX
Setelah itu, kami melanjutkan kunjungan
di museum cangkir yang terdapat begitu banyak cangkir yang terbuat dari perak,
kristal, kaca, dsb. Selain cangkir juga terdapat berbagai macam bentuk sendok
yang jadi teman cangkir-cangkir tersebut.
Selesai kunjungan, kami memutuskan untuk
menonton pertunjukan tari yang akan segera mulai, sambil menunggu teman-teman
yang lain yang berkeliling sendirian.
Untuk tambahan cerita, saya akan
menjelaskan beberapa isi museum yang sudah saya kunjungi. Saya pernah
mengunjungi MGM (Museum Gunung Merapi). Disana terdapat banyak sekali foto-foto
tentang gunung merapi, benda-benda sisa dari bencana meletusnya Gunung Merapi
tahun 2010, dan batu-batuan yang terbentuk akibat aktifitas vulkanis. Saya
mengunjungi museum tersebut sekitar tahun 2014.Terdapat pula maket Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Gunung Merapi sebagai obyek utamanya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pYJ20f-EjlfvXJn5MqB7DjXhoRPKbFOuJqGWHSOVuQbV3A5sQC4rDvrejmTVJDJadzpd7RpcxOf4cp1_TQJkspqB_tqFFz-2qPh83F4Z3NlIcS1fgQgbdfFGKFOkwnKrwWmd72_m2gGE/s1600/musium+gunung+merapi.jpg
Selain MGM, saya pernah mengunjungi
Museum Benteng Vredeburg, Museum Dirgantara, Museum Jogja Kembali, Museum Sono
Budoyo, Gedung Agung (Istana Negara yang berlokasi di Yogyakarta), museum koleksi batu asli candi di daerah Prambanan/Kalasan, dsb.
https://images.detik.com/customthumb/2013/06/13/1025/img_20130613141954_51b9729ac40d9.jpg?w=600
Hal yang saya sukai ketika pergi ke Museum
Benteng Vredeburg adalah jajan di coffeshop di Museum tersebut. Indische Koffie terkesan sangat klasik dan nyaman, disana juga terdapat grand piano
yang dapat dimainkan oleh pengunjung, dan toko oleh-oleh kecil yang berisi
pernak-pernik pakaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar