Museum Ullen Sentalu
Selasa, 25 Oktober 2016
Kuliah
terakhir hari itu selesai pada pukul 12:40. Saya dan 5 teman saya bergegas berkumpul
dan langsung pergi menuju museum yang telah kami setujui semalam sebelumnya. Pukul
12:45 kami sudah di jalan menuju Museum Ullen Sentalu, sebuah museum seni dan
budaya jawa yang terletak di kaki gunung merapi, cukup jauh tempatnya, sekitar
30 menit perjalanan ke sana.
Sesampainya
di sana kami langsung masuk dan membeli tiket masuk seharga tiga puluh ribu
rupiah untuk pengunjung dewasa, saya tidak ingat apakah ada harga lain untuk
pengunjung dari luar negeri. Harga tiket yang dibayarkan sudah termasuk tour guide, di museum ini pengunjung
tidak dapat berkeliling sendiri, harus bersama tour guide, pengunjung juga sangat dilarang mengambil foto dan
video dari koleksi museum. Hanya ada beberapa tempat yang boleh diabadikan.
Pengunjung
lokal dan pengungjung internasional juga dipisahkan rombongannya karena alasan
bahasa. Selama tour berlangsung, saya
tidak dapat fokus terhadap apa yang dijelaskan oleh tour guide karena ia menjelaskan dengan cepat, apalagi bahasannya
adalah tentang sejarah dan silsilah kesultanan jawa, yang mana saya sangat buta
akan hal itu sehingga saya harus beberapa kali menginterupsi penjelasan dengan
pertanyaan-pertanyaan bodoh saya.
Yang
saya suka dari Museum Ullen Sentalu adalah konsep bangunannya yang
mengombinasikan outdoor dengan indoor sehingga pengunjung tidak melulu
berada di dalam ruangan. Tidak hanya sejarah dan silsilah kesultanan jawa, ada
juga koleksi gamelan, kain batik, dan juga baju-baju adat jawa di museum ini.
Alamat :
Jl. Boyong Km.
25, Kaliurang Barat, Hargobinangun, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Jadwal Buka
Museum :
Senin Tutup
Selasa 08:30–16:00
Rabu 08:30–16:00
Kamis 08:30–16:00
Jumat 08:30–16:00
Sabtu 08:30–16:00
Minggu 08:30–16:00
Museum Nasional Jogja
Sabtu, 3 Desember 2016
Sekitar
pukul 10:30 WIB saya pergi ke museum nasional jogja bersama dua teman saya.
Saya dan dua teman saya memutuskan untuk pergi ke museum ini setelah mendengar
banyak orang yang bilang karya-karya seni yang dipamerkan di sana bagus, juga
karena melihat jam buka museum yang sangat lama pada hari sabtu, yaitu dari
pukul 9 pagi hingga 12 malam. Berbekal navigasi dari internet, saya pun mulai
menginjak pedal gas mobil dari tempat kos teman saya setelah menjemput teman
saya yang lain terlebih dulu. Tertulis jarak ke museum sejauh 5,6 km dari
daerah Pogung Baru, rute menunjukkan jalan ke museum melalui tengah kota terus
menuju ke selatan Yogya, tapi ternyata GPS
saya mengalihkan rute melalui Jl. Ring Road Utara karena menghindari kepadatan
jalan, jarak pun berubah menjadi lebih jauh.
Setelah
kurang lebih 25 menit perjalanan, kamipun tiba di tujuan, dengan tidak sabar
kami turun dari mobil, namun ada yang aneh, Museum Nasional Jogja hari itu
terlihat sepi sekali, sampai-sampai kami kebingungan mencari pintu masuknya.
Sepuluh menit waktu kami terbuang hanya untuk mencari pintu masuk, pada
akhirnya salah satu teman saya bertanya kepada salah satu petugas parkir,
kemudian ia menjawab kurang lebih seperti ini:
“Iya,
pintunya yang di depan, tapi hari ini lagi nggak ada (pameran), Mbak. Ada lagi
tanggal 8 nanti.”
Dari
situ saya baru sadar kalau Museum Nasional Jogja merupakan museum kontemporer
yang hanya buka apabila ada pameran dan fungsi dari museum ini hanyalah sebatas
penyedia gedung untuk event dan
exhibition.
Alamat :
Jl. Prof. Ki Amri
Yahya No. 1, Gampingan, Wirobrajan, Pakuncen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Jadwal Buka Museum :
Senin 09:00–16:30
Selasa 09:00–16:30
Rabu 09:00–16:30
Kamis 09:00–16:30
Jumat 09:00–16:30
Sabtu 09:00–00:00
Minggu Tutup
Museum
Benteng Vredeburg
Sabtu, 3 Desember 2016
Setelah
dari Museum Nasional Jogja di mana di sana saya dan dua teman saya tidak
mendapatkan apa-apa karena salah tangkap informasi, maka kami memutuskan untuk
pergi ke Museum Benteng Vredeburg agar waktu kami tidak terbuang sia-sia.
Waktu
menunjukkan pukul 11:38 WIB, langit mulai mendung, kami langsung masuk setelah
sebelumnya memarkirkan mobil terlebih dahulu. Mobil dikenai biaya sepuluh ribu
rupiah untuk parkir di sini, untuk sepeda motor saya kurang tahu pastinya
berapa, mungkin sekitar lima ribu rupiah. Untuk tiket masuk, dewasa dan
anak-anak lokal masing-masing dikenai biaya sebesar dua ribu rupiah dan seribu
rupiah, sedangkan untuk pengunjung asing dikenakan biaya sebesar sepuluh ribu
rupiah, berlaku untuk anak dan dewasa.
Hal
pertama yang saya lihat adalah papan besar yang berisi tulisan kronologi
pemanfaatan benteng Vredeburg Yogyakarta. Ditulis dengan jelas di sana mulai
dari tahun 1760 sejak benteng mulai dibangun hingga tahun 1992 sampai sekarang,
saat benteng Vredeburg mulai dijadikan museum.
Ada
4 ruangan, atau lebih tepatnya bangunan yang dijadikan tempat memamerkan
diorama-diorama tentang perjuangan para pahlawan di Museum Benteng Vredeburg
ini. Pada bangunan diorama 1 terdapat 11 buah minirama yang menggambarkan
perjuangan sejak zaman Pangeran Diponegoro hingga pendudukan Jepang di
Yogyakarta, kemudian di gedung selanjutnya, yaitu diorama 2 terdapat 19 buah minirama
yang menggambarkan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia hingga peristiwa
agresi militer Belanda, lalu di gedung diorama 3 ada 18 buah minirama yang
menggambarkan peristiwa perjanjian Renville hingga peristiwa pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia Serikat, terakhir, ada diorama 4 yang berisi 7
buah minirama yang menggambarkan sejarah saat masa Negara Kesatuan Republik
Indonesia terbentuk hingga masa Orde Baru.
Secara
umum, museum ini memamerkan dan memberi informasi seputar benda dan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta. Satu hal yang menarik
perhatian saya dan memberi informasi baru bagi saya adalah dalam setiap
minirama terdapat alat pengukur suhu ruangan, dan rata-rata dari semua alat
pengukur suhu ruangan tersebut menampilkan suhu 26.5 °C dengan
kelembaban rata-rata 70%.
Kronologi Pemanfaatan Benteng Vredeburg Yogyakarta |
Minirama Peristiwa Pembentukan Tamansiswa Oleh Ki Hadjar Dewantara |
Alamat :
Jl. Ahmad Yani
No. 6, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jadwal Buka
Museum :
Senin Tutup
Selasa
07:30–16:00
Rabu
07:30–16:00
Kamis
07:30–16:00
Jumat 07:30–16:00
Sabtu
07:30–16:00
Minggu
07:30–12:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar