Museum Kraton
Beberapa minggu yang lalu yaitu hari kamis, saya
bersama teman teman saya pergi mengunjungi museum kraton. Teman teman saya yang
rumahnya berada di utara sepakat untuk bertemu di bundaran UGM, saya yang
rumahnya berada di selatan memutuskan untuk langsung menuju ke Kraton. Dikarenakan
hobi saya yang suka menunda-nunda (ngaret), saya
datang 30 menit setelah teman-teman saya sampai di Kraton.
Untuk masuk ke dalam museum Kraton saya harus membeli
tiket, ketika membeli tiket saya ditanya oleh bapak bapak penjaga loket “
asalnya dari mana mbak?”. Mungkin untuk membedakan harga tiket antara turis
mancanegara, luar kota, dan kota jogja sendiri.
Museum Kraton Yogyakarta merupakan museum yang
menceritakan tentang sejarah berdirinya Kraton dan silsilah kerajaan Kraton Yogyakarta.
Karena Kraton Yogyakarta cukup luas, di dalam Kraton Yogyakarta terdapat
beberapa museum yang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
a.
Museum alat masak
Museum
ini berisikan peralatan masak yang dulu pernah digunakan oleh kerajaan kraton
untuk memasak. Di sana kita dapat melihat bagaimana perkembangan peralatan
masak yang sederhana hingga yang cukup modern. Terlihat corak dan bentuk yang
unik pada beberapa peralatan masak terdahulu.
b.
Museum Sri Sultan Hamengkubuwono ke-9
Museum
ini didirikan untuk mengenang jasa jasa Sri Sultan Hamengkubuwono ke-9
memperlihatkan barang barang yang pernah dipakai oleh sri sultan Hamengkubuwono
ke-9, mulai dari peralatan kerja, piagam-piagam, pakaian, hingga peralatan
makan yang pernah digunakan oleh beliau.
c.
Museum batik
Museum
ini menyimpan berbagai motif kain batik yang digunakan dalam upacara kerajaan
ataupun upacara keagamaan. Motif kain batik yang ditampilkan yaitu motif:
parang, kawung, semen,grompol, dll. Disimpan dari masa Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII hingga Sri sultan Hamengkubuwono ke X. museum ini juga
mengkoleksi berbagai peralatan membatik, bahan pembuatan batik, setrika, dan
sepeda kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar