Rabu, 07 Desember 2016

Erni Dwi Ningtyas (399774)

November ke-3, 2016
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
 

Perjalanan singkat selepas pelajaran, aku menyebutnya demikian…
Seperti biasanya, seperti mahasiswa pada umumnya. Pagi ini aku kembali merasakan rasa enggan untuk beranjak dari gumpalan-gumpalan kapas yang telah begitu nyaman, mengajakku untuk kembali tenggelam ke dalam mimpi panjang. Namun, jarum jam kamarku telah sudah menunjukkan Pukul 05.30 WIB. Dengan aras-arasen, orang jawa mengatakannya, aku beranjak dari tempat tidurku. Meninggalkan gumpalan-gumpalan kapas hangat dengan selimut pink motif bunga-bunga. Aku segera bergegas.
 
Fakultas Ilmu Budaya, di sinilah kami semua dipertemukan, sebagai mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Menjalani berbagai macam aktivitas perkuliahan, dari masuk pagi hingga pulang petang, dari menunggu hujan hingga tak jadi pelajaran. Dan hari ini selepas pelajaran pertama, karena kebetulan dua mata kuliah selanjutnya kosong, aku dengan beberapa kawanku memutuskan untuk pergi ke museum yang terletak di dalam kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bersama-sama.
 
Harga karcis masuk wisata Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat begitu terjangkau untuk ukuran kantong mahasiswa seperti kami. Dengan membawa uang sebesar lima ribu rupiah dan seribu rupiah, kita sudah bisa menikmati keindahan bangunan Kraton, sejarah dan budaya yang disuguhkan dengan eloknya.




Saat kami memasuki kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, kami berkesempatan menikmati lantunan musik gamelan yang memang dapat disaksikan dan dinikmati pengunjung setiap hari Senin dan Kamis.

Museum Batik
Seperti namanya, di dalam museum ini terdapat berbagai macam koleksi kain batik dan berbagai macam baju yang dikenakan para keluarga kerajaan saat melangsungkan upacara pernikahan, upacara mitoni, tedak siten, khitanan, dan upacara tetesan. Koleksi batik di ruangan ini didominasi warna cokelat dan motif parang.


Museum Alat Dapur Kerajaan
Di dalam musium ini, terdapat berbagai macam jenis alat dapur seperti gelas, tungku, kendi, ceret, dsb. Dan ketika kami keluar dari museum ini, terdapat beberapa abdi dalem yang sedang masuk untuk melakukan upacara.




Museum Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Di dalam museum ini, kami dibuat kagum pada sosok Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Dengan berbagai macam piagam dari berbagai macam negara dan bahasa, foto-foto dan benda-benda peninggalan beliau saat masih kecil.







Museum Lukisan..
Di dalam museum ini, kami disuguhkan lukisan-lukisan silsilah raja-raja yang dimulai dari Sri Sultan Hamengkubuwana I. Silsilah digambarkan dalam bentuk pohon dengan buah yang melambangkan anak laki-laki dan daun yang melambangkan anak perempuan. Selain itu, terdapat banyak lukisan-lukisan para keluarga kerajaan dengan mengenakan pakaian adat jawa.







Setelah adzan dzuhur berkumandang, kami memutuskan untuk segera kembali ke kampus. Hari ini begitu mengesankan bagi kami. Sebuah perjalanan singkat setelah kami menyempatkan diri untuk mengunjungi museum di sela-sela aktivitas perkuliahan. Au revoir. Selamat berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.



*Dibuang, sayang.. 








Ernid, Sastra Perancis 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar