November
ke-3, 2016
Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat
Perjalanan singkat selepas pelajaran, aku menyebutnya
demikian…
Seperti biasanya, seperti mahasiswa pada umumnya. Pagi
ini aku kembali merasakan rasa enggan untuk beranjak dari gumpalan-gumpalan
kapas yang telah begitu nyaman, mengajakku untuk kembali tenggelam ke dalam
mimpi panjang. Namun, jarum jam kamarku telah sudah menunjukkan Pukul 05.30
WIB. Dengan aras-arasen, orang jawa
mengatakannya, aku beranjak dari tempat tidurku. Meninggalkan gumpalan-gumpalan
kapas hangat dengan selimut pink motif bunga-bunga. Aku segera bergegas.
Fakultas Ilmu Budaya, di sinilah kami semua
dipertemukan, sebagai mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Menjalani
berbagai macam aktivitas perkuliahan, dari masuk pagi hingga pulang petang,
dari menunggu hujan hingga tak jadi pelajaran. Dan hari ini selepas pelajaran pertama,
karena kebetulan dua mata kuliah selanjutnya kosong, aku dengan beberapa kawanku
memutuskan untuk pergi ke museum yang terletak di dalam kompleks Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat bersama-sama.
Harga karcis masuk wisata Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat begitu terjangkau untuk ukuran kantong mahasiswa seperti kami.
Dengan membawa uang sebesar lima ribu rupiah dan seribu rupiah, kita sudah bisa menikmati
keindahan bangunan Kraton, sejarah dan budaya yang disuguhkan dengan eloknya.
Saat kami memasuki kompleks Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, kami berkesempatan menikmati lantunan musik gamelan yang memang
dapat disaksikan dan dinikmati pengunjung setiap hari Senin dan Kamis.
Museum Batik
Seperti namanya, di dalam museum ini terdapat berbagai
macam koleksi kain batik dan berbagai macam baju yang dikenakan para keluarga
kerajaan saat melangsungkan upacara pernikahan, upacara mitoni, tedak siten,
khitanan, dan upacara tetesan.
Koleksi batik di ruangan ini didominasi warna cokelat dan motif parang.
Museum Alat Dapur Kerajaan
Di dalam musium ini, terdapat berbagai macam jenis
alat dapur seperti gelas, tungku, kendi, ceret, dsb. Dan ketika kami keluar
dari museum ini, terdapat beberapa abdi dalem yang sedang masuk untuk melakukan
upacara.
Museum
Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Di
dalam museum ini, kami dibuat kagum pada sosok Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Dengan
berbagai macam piagam dari berbagai macam negara dan bahasa, foto-foto dan
benda-benda peninggalan beliau saat masih kecil.
Museum Lukisan..
Di dalam museum ini, kami disuguhkan lukisan-lukisan
silsilah raja-raja yang dimulai dari Sri Sultan Hamengkubuwana I. Silsilah
digambarkan dalam bentuk pohon dengan buah yang melambangkan anak laki-laki dan
daun yang melambangkan anak perempuan. Selain itu, terdapat banyak
lukisan-lukisan para keluarga kerajaan dengan mengenakan pakaian adat jawa.
Setelah adzan dzuhur berkumandang, kami memutuskan untuk
segera kembali ke kampus. Hari ini begitu mengesankan bagi kami. Sebuah
perjalanan singkat setelah kami menyempatkan diri untuk mengunjungi museum di sela-sela
aktivitas perkuliahan. Au revoir. Selamat berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat.
*Dibuang, sayang..
Ernid, Sastra Perancis 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar